Takbir Saat Memulai Shalat


Hallo kawan, salam sejahtera bagi umat muslim diseluruh pelosok dunia. Mungkin sebagian dan mudah-mudahan pembaca blog ini pernah membaca postingan terdahulu khususnya dalam Bab Shalat dan yang lainnya Tsani-Oke. Mengapa saya katakan mengenai pembacaan sebelumnya? ya tentu ada alasannya. Singkatnya agar para pembaca paham dengan apa yang akan dibahas kali ini. Tentunya ini merupakan bagian dari bab shalat sehingga akan terus ada keterkaitan, satu-sama lain.

Terakhir dalam bab shalat ini di bahas mengenai kewajiban memasang sutrah (pembatas), maka kali ini saya akan mengajak kawan-kawan untuk mengenal dan memahami cara-cara shalat yang insya Allah akan sesuai dengan shalatnya Rasulullah Saw. Dalam pembahasan ini hanya akan membahas mengenai Takbir. Mari kita mulai pembahasannya.

Tahukah kawan, apa yang menjadi awal dan akhir dilakukan ketika melaksanakan shalat? Nah, saya yakin semuanya telah megetahui dan akan sependapat dengan saya jika saya katakan 'shalat itu dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam'.

Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ibnu Majah bahwa nabi selalu memulai shalatnya dengan mengucapkan Allaahu akbar dan Sabda beliau:
"Sesungguhnya shalat seseorang tidak sempurna sebelum dia berwudhu' dan melakukan wudhu' sesuai ketentuan, kemudian ia mengucapkan Allaahu akbar.".

Dalam di atas mengandung unsur dan ajakan bahwa ketika memulai shalat tidak perlu mengucapkan "nawaitu an ushalli..." seperti yang dibacakan banyak orang. Mengapa? nah, ini dikarenakan hal pembacaan "nawaitu an ushalli..." disepakati sebagai tindakan bid'ah. Dalam tindakan bid'ah sampai sekarang masih ada perdebatan-perdebatan apakah bid'ah ketika melaksanakan hal ini digolongkan bid'ah baik atau bid'ah buruk, namun jika menurut saya lebih baik tidak melaksanakan bid'ah karena dalam suatu hadis dikatakan bahwa Nabi pernah bersabda "Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap yang sesat neraka tempatnya."


Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: "Kunci shalat adalah bersuci, memulainya dengan takbir dan mengakhirinya dengan salam."

Bersuci adalah syarat utama dan termasuk hal yang menyebabkan sahnya shalat. Sehingga dapat kita temui bahwa dalam blog ini dibahas pula mengenai hal itu untuk selengkapnya dapat diklik link Thaharah (Bersuci). Nah, bagaimana cara bertakbir? dalam satu keterangan menyebutkan bahwa "Rasulullah bertakbir dengan suara keras sehingga terdengar oleh orang-orang dibelakangnya (makmum)."

Hal ini dilakukan agar dapat terdengar oleh makmum, dan mereka mengikuti gerakan imam. Ini juga menandakan bahwa dalam islam diajarkan mengenai kepemimpinan. Yang mana pemimpin itu harus tegas dan lantang dalam berbicara agar semua rakyatnya menuruti apa yang dikatakan pemimpin.

Dalam suatu hadis dikatakan bahwa rasulallah pernah bersabda, "Bila imam telah mengucapkan Allaahu akbar, hendaknya kamu sekalian mengucapkan Allaahu akbar pula." (HR. Ahmad dan Baihaqi)


Nah mungkin itu yang dapat saya bagikan pengetahuan pada materi ini. Untuk selengkapnya update terus Belajar, Bukan Main-Main dimanapun kawan sekalian berada. Semoga bermanfaat. Akhirnya kepada Allah Swt lah semua akan kembali.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan Saran dan Kritiknya, untuk kemajuan blog dan kenyamanan bersama.