Tayammum dan Membasuh Dua Muzah

Hi, kawan! Postingan ini adalah adalah akhir dari bab Thaharah yang saya ketahui, bagi kawan-kawan yang ingin mencari dan menambah terus ilmu pengetahuannya silahkan terus secara rutin mengunjungi www.tsani-oke.co.cc. Dan jika kawan ingin berteman dengan Tsani di Facebook bisa klik link Muhammad Tsani A. Hakim. Untuk selanjutnya akan ada bab-bab lain sebagai terusan dari Thaharah.


Tayammum
• Pengertian Tayammum
Tayammum ialah mengusap muka dan dua belah tangan dengan debu yang suci. Jika tidak memungkinkan melaksanakan wudhu dan mandi maka tayammum ini bisa menggantikannya tentu saja dengan syarat-syarat tertentu.

• Syarat-Syarat Tayammum
Dibolehkan bertayammum dengan syarat sebagai berikut:
1. Tidak bertemu dengan air walau telah mencarinya
2. Berhalangan menggunakan air, misalkan dalam keadaan sakit yang beralasan kuat jika menggunakan air maka sakitnya akan kambuh atau menjadi lebih parah
3. Telah memasuki waktu shalat
4. Dengan debu yang suci.

• Fardhu Tayammum
1. Niat:
Nawaitul-tayammuma li istibaahatish-shalaati fardhalillaahi ta’aalaa.
“Aku berniat bertayammum untuk dapat melaksanakan shalat fardhu karena Allah Swt.”
2. Meletakkan kedua belah telapak tangan kepada debu yang suci yang beluk terinjak atau dinajisi atau tidak tersentuh dalam waktu lama
3. Mengusapkan debu pada muka
4. Mengusap dua belah tangan sampai siku
5. Tertib

• Sunat Tayammum
1. Membaca basmalah “bismillaahir-rahmaanir-rahiim”
2. Mendahulukan anggota yang kanan dari kiri
3. Menipiskan debu.

• Batal Tayammum
1. Segala hal yang membatalkan wudhu
2. Melihat air sebelum shalat kecuali yang bertayammum dengan alasan sakit
3. Murtad, keluar dari islam.
• Cara Menggunakan Tayammum
Sekali bertayammum maka hanya sah untuk dapat sekali shalat fardhu meskipun belum batal. Kecuali jika melaksanakan shalat sunat maka cukup satu kali tayammum.


Menyapu Dua Muzah 
• Pengertian Menyapu Dua Muzah
Muzah adalah semacam kaus kaki yang terbuat dari kulit. Menyapu kedua muzah juga termasuk dalam salah satu keringanan untuk berthaharah dalam islam. Hal ini diperbolehkan kepada yang sedang dalam perjalanan (musafir) bahkan untuk yang menetap.
Orang yang sedang dalam perjalanan (musafir) yang kakinya memakai muzah, kalau hendak berwudhu maka ia boleh menyapu muzah itu dengan air dalam artian tidak perlu membuka muzah.

• Syarat-Syarat Menyapu Dua Muzah
1. Muzah dipakai setelah sempurna dicuci bersih
2. Muzah menutup anggota kaki yang hendak dibasuh
3. Muzah dapat dipakai dalam waktu dan perjalanan yang lama
4. Kedua muzah tidak terkena najis atau kotoran.
Menyapu muzah hanya diperbolehkan ketika berwudhu dan tidak boleh ketika mandi atau menghilangkan najis. Menyapu muzah tidak diperbolehkan jika tidak memenuhi salah satu syarat.
Keringanan ini berlaku hanya tiga hari tiga malam bagi musafir dan hanya satu hari satu malam bagi yang menetap.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan Saran dan Kritiknya, untuk kemajuan blog dan kenyamanan bersama.