Proses Pembentukan Hujan Asam

Proses Pembentukan Hujan Asam
Akhir-akhir ini cuaca semakin tidak menentu, seringkali terlihat teriknya matahari dan tiba-tiba mendung lalu turun hujan. Pada kali ini akan sedikit mengulas mengelai Proses Pembentukan Hujan Asam, mengapa dapat terjadi hujan asam? Inilah pembahasannya, semoga bermanfaat.

Hujan asam ini dapat terbentuk akibat dari proses reaksi gas yang mengandung sulfat. Sulfat dioksida (SO2) yang bereaksi dengan Oksigen (O2) dengan bantuan dari sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari.

Proses ini akan menghasilkan sulfat trioksida (SO3) yang menyatu setelah reaksi tersebut, yakni melalui air laut yang naik ke udara dengan tujuan menghasilkan asam sulfida (H2SO4), proses ini kemudian menyatu dengan gas yang terdapat di udaraseperti amonia yang menghasilkan susunan partikel baru yaitu asam sulfat amonia.

Partikel yang tersisa dan mengendap di udara akan membentuk tetesan halus yang dipindahkan oleh angin dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Ketika tempat jatuhnya air hujan sudah tepat, maka tetesan asam belerang (sulfat) dan butiran-butiran sulfat amonia akan terurai di air hujan dan jatuh ke permukaan bumi menjadi hujan asam.

Hujan asam tidak baik untuk lingkungan hidup (ekosistem) dan sangat berbahaya jika digunakan oleh manusia, karena air hujan asam mempunyai rasa yang sangat pahit dan dapat meningkatkan kadar keasaman air.

Nitrogen Oksida (NO) bersama sulfat oksida (SO) merupakan bagian dalam pembentukan hujan asam. Nitrogen oksida akan mengubah oksigen dan sinar ultraviolet menjadi asam nitrogen. Seperti zat yang lainnya, ia akan tersisa di udara bersama hembusan angin serta mendapatkan tempat yang cocok untuk hujan deras, kemudia terurai membentuk hujan asam yang terasa pedas dan menyengat.

Baca juga artikel tentang penyebab dan dampak efek dari hujan asam.