TEKNOLOGI - SMARTPHONE ANDROID DALAM PEMBUATAN SATELIT
Kawan tahukan kalian Android? Android yang saya maksudkan di sini bukanlah makhluk luar angkasa namun sebuah smartphone. Jadi Android yang dimaksudkan adalah sebuah sistem operasi yang dimiliki oleh telepon seluler yang berbasis linux. Android dirancang menggunakan platform terbuka yang memungkinkan penggunanya untuk dapat membuat sendiri aplikasinya atau mengembangkan aplikasi yang telah ada untuk dapat digunakan oleh peranti bergerak.
Akhir-akhir ini ada wacana mencengangkan yakni rencana pembuatan otak satelit menggunakan ponsel Android. Seperti yang dinyatakan oleh University of Surrey and Surrey Satellite Technology Limited (SSTL) bahwa hal ini dilakukan sebagai antisipasi dan inisiatif agar biaya satelit dapat menjadi lebih murah seiring dengan perkembangan teknologi.
SSTL menyatakan bahwa smartphone modern sangat luar biasa setelah dilengkapi oleh prosesor 1 Ghz dan memiliki juga memori yang berkapasitas besar. Belum lagi memori dari smartphone ini dapat bertambah karena kesiapannya memiliki slot SD card tambahan.
Dapat dikatakan jika smartphone ini sebanding dengan komputer mini dengan memiliki catu daya mandiri, antar muka input-output, dan memiliki radio telekomunikasi yang menjadikannya mirip dengan yang dimiliki oleh komponen utama sebuah satelit. Bedanya CPU yang dipakai untuk satelit telah dirancang khusus untuk dapat bertahan di ruang angkasa dan juga memiliki sistem piranti genggam. Sehingga proses pembuatannya ini memerlukan biaya yang sangat mahal.
Berbeda dengan sistem satelit nano yang cukup murah dalam produksinya, ringan dan sederhana merupakan kelebihan dari satelit nano ini. Biaya pengirimannya ke luar angkasa pun jauh lebih murah dibandingkan satelit biasa. Namun bedanya SSTL ingin mengembangkannya lagi dengan percampuran antara satelit nano dengan smartphone yang mungkin akan memiliki fungsi dan kekuatan sama dengan satelit biasa. Sehingga nyawa masa hidup satelit nano itu akan lebih lama mengingat aplikasi yang dimiliki Smartphone Android ini.
Cara kerjanya ternyata cukup sederhana, yakni smartphone Android yang standar tanpa di ubah sedikitpun penampilannya itu hanya dikaitkan saja atau disambung menggunakan konektor standar terhadap satelit nano. Namun yang dimaksud dari tanpa mengubah adalah tampilannya, sedang untuk programnya dimasukkan beberapa program penting yang berfungsi sebagai layaknya otak satelit.
Smartphone Android ini telah di uju cobakan pada tempat tanpa udara alias tanpa gravitasi dalam ruangan khusus, hal ini dilakukan untuk menguji kekuatan smartphone android. Dan ternyata smartphone android ini lolos tes tanpa menggunakan pembantu pertahanan sedikitpun alias masih orisinal. Hal ini yang menjadi keunikkan smartphone Android dan diprediksikan dapat bertahan hingga satu tahun di luar angkasa.
Jika hal ini benar-benar terwujud maka inilah suatu loncatan dalam dunia teknologi dunia. Yakni pemaksimalan teknologi sehingga dapat menekan angka biaya satelit dan pengiriman satelit ke luar angkasa hanya dengan hitungan ratusan pounsterling bukan lagi mencapai 10 juta pounsterling.
Sehingga dapat disimpulan bahwa memang saat ini teknologi merupakan hal yang sangat diperlukan manusia dalam menjalani kehidupannya. Tentu saja bukan hanya smartphone android yang dapat dimaksimalkan penggunaannya. Masih banyak hal dalam dunia teknologi yang pastinya dapat dimaksimalkan sehingga dapat benar-benar menolong dan tidak lagi hanya merupakan sebuah ciri kepameran kepada orang lain (gaya trend hidup).
Mungkin itulah sedikit analisa yang awalnya bersumber pada sebuah artikel berjudul "Smartphone satellite' developed by Surrey space researchers." (http://www.sstl.co.uk/news-and-events?story=1706)SMARTPHONE ANDROID DALAM PEMBUATAN SATELIT
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Berikan Komentar Anda Di Kolom Yang Telah Disediakan
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan Saran dan Kritiknya, untuk kemajuan blog dan kenyamanan bersama.