Jika kita menelaah akhir bulan Februari maka Valentine’s day yang jelas-jelas bukan budaya kita juga sudah berlalu.
Cinta yang digembar-gemborkan oleh banyak orang juga sudah mulai memudar seiring dengan pudarnya gemerlap pink di banyak sudut plaza dan mall. Itulah memang gambaran dari cinta ala kapitalis, semua harus bisa dinilai dengan materi dan uang.
Termasuk cinta pun bukan hal tabu untuk diperdagangkan dan dieskploitasi sedemikian rupa!
Beruntunglah kita sebagai seorang muslim. Kita tak perlu ada perayaan khusus tentang cinta karena semua hari adalah penuh cinta. Betapa Rasul Muhammad tercinta memberikan tauladan pada kita untuk mencintai sesama. Sampai-sampai banyak bertaburan hadits tentang bagaimana adab dengan tetangga, teman, orang tua, adik, kakak bahkan sesama muslim seluruh dunia.
Cinta ini nyata, bukan hanya bualan semata. Ketika seseorang memasak makanan dan baunya tercium oleh tetangganya, Rasulullah menyarankan untuk berbagi makanan tersebut dengan tetangga itu. Tak ada celah untuk bersikap individualis dan acuh terhadap sesama. Begitu juga dengan anjuran untuk berkata yang baik atau diam. Resep ini ampuh untuk mencegah terjadinya permusuhan yang bermula dari kata-kata.
“Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman, Demi Allah tidak beriman." Para sahabat bertanya: “Siapa wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Seorang yang tetangganya tidak aman dari kejahilannya (gangguannya)” (HR. Bukhari).
Lalu hadits tentang bagaimana seharusnya seorang muslim harus mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Bahkan dikatakan bahwa belum beriman seseorang yang belum mampu bersikap mecintai saudaranya sesama muslim dengan baik. Anjuran untuk bertukar hadiah agar terpupuk rasa kasih sayang satu sama lain.
Bahkan salah satu kunci surga adalah berhubungan erat dengan hal mencintai ini:
“Siapa saja yang suka diselamatkan dari api neraka dan masuk ke dalam surga. Meninggalnya dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir dan memperlakukan manusia sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh mereka” (HR. Muslim).
…Bila kita sudah punya yang sempurna, kita tak butuh ajaran lain yang cuma omdo alias omong doang semisal perayaan Valentine…
Jadi, tulalit banget kalo masih ada seorang muslim yang belum ngeh terhadap ajaran cinta dari agamanya sendiri. Rasulullah Muhammad itu adalah manusia sempurna yang penuh cinta. Darinya saja kita belajar mencintai dan memaknai arti cinta. Rasulullah mengajarkan kita cinta tanpa kepalsuan. Beda banget dengan budaya kafir yang di satu pihak bilang cinta namun di pihak lain hobi membantai manusia terutama kaum muslimin.
Kamu masih ingat kan pembantaian Gaza di Palestina oleh Israel yang didukung penuh oleh Amerika? Padahal jelas-jelas Amerika inilah yang promo tentang hari kasih sayang bernama Valentine. Jadi, antara omongan dengan perbuatan, gak nyambung!
…Menjelang Maulid Nabi Besar sepanjang zaman Muhammad SAW, yuk kita ikuti ajaran cinta beliau yang tertuang dalam ajaran dinul Islam…
Menjelang Maulid Nabi Besar sepanjang zaman Muhammad SAW, yuk kita ikuti ajaran cinta beliau yang tertuang dalam ajaran dinul Islam. Bila kita sudah punya yang sempurna, kita tak butuh ajaran lain yang cuma omdo alias omong doing semisal perayaan Valentine. Kita cuma mau mengamalkan yang dari Islam saja karena cinta nyata yang ada hanya berasal dari Islam juga, bukan yang lain. Ingat itu ya ^_^
- Sumpah Allah Swt dengan Tempat Beredarnya Bintang
- Mengenal yang Terjadi Ketika Wanita Haid
- Jihad Jalan Menuju Surga
- Keterkaitan Kulit dan Kejiwaan
- Sikap Marah Itu Berbahaya!
- Kepemimpinan Laki-Laki atas Wanita
- Pergaulan Bebas Antara Laki-Laki dan Perempuan
- Larangan Melakukan Anal Seks
- Mengejar Sukses Dunia
- Air Komponen Kehidupan Paling Vital
- Larangan Melakukan Vegetarian
- Ilmu Anatomi
- Ilmu Genetika
- Larangan Berzina
- Bersedekap Dalam Shalat
- Jose Alejandro Saide Azar
- Berzikir Kepada Allah Swt
- Hikmah Tidur Miring Ke Kanan
- Khitan
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan Saran dan Kritiknya, untuk kemajuan blog dan kenyamanan bersama.