Ciri-Ciri Orang Mu’min

 
Kawan kali ini saya akan membahas mengenai ciri-ciri dari orang mu'min. Orang mu'min ini secara tidak langsung dapat dengan mudah kita bedakan dengan yang lainnya, walaupun terkadang ada juga yang hanya topengnya lagak kayak orang mu'min namun hatinya tidak mencerminkan kaidah islam yang berakhlak mulia. Sehingga mesti kita ketahui ciri-ciri orang mu'min sehingga kita dapat mengetahuinya dan berusaha untuk menjadi orang mu'min sejati.

Di dalam ayat-ayat Al-quran banyak sekali dijelaskan mengenai ciri-ciri seseorang dapat dikatakan mu’min atau tidak. Antara lain disebutkan dalam firman Allah Swt surat Al-Mu’minun ayat 1-9:


“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna dan orang-orang yang menunaikan zakat dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu. Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.”

Dari ayat ini dapat kita ambil pelajaran bahwa cirri-ciri orang mu’min itu ada enam kategori:

1.     Orang yang khusu’ dalam shalatnya, Yang dimaksud khusu’ dalam shalat ini yaitu jiwa raga dan perhatian yang hanya tertuju kepada Allah Swt. Artinya jasmani dengan segala kerendahan hati bersiap menghadap kiblat, ruku dan sujud bersimpuh menghadap Allah Swt. Shalat khusu pada kenyataannya akan berpengaruh dan membekas di dalam jiwa, dimana hati akan merasa tenang damai dan lapang.

2.      Orang yang menjauhkan diri dari perkataan yang tiada gunanya, yaitu orang beriman yang dalam prilaku kesehariannya selalu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berguna dan tidak ada manfaatnya. Seperti memperkatakan orang lain, menyelidiki rahasia dan membongkar rahasia orang lain.

3.      Orang yang mau mengeluarkan zakat, orang yang beriman yang senantiasa merasa bahwa harta harta kekayaan yang dimilikinya merupakan amanat yang harus dipelihara yakni dengan jalan sedekah ataupun zakat. Bagi seorang mu’min tidak ada sifat bakhil ataupun tamak dalam jiwanya. Pada kenyataannya mengeluarkan zakat akan terasa lebih ringan bagi umat mu’min karena bagaimanapun juga hal ini berarti juga menolong orang lain yang tidak mampu untuk dapat merasakan makan dan mempunyai rezeki dari orang lain. Juga hal ini dapyt membersihkan harta dan jiwanya dari hak-hak orang lain.

4.      Orang yang menjaga kehormatannya, orang beriman yang senantiasa akan menjaga kehormatannya dalam pergaulan dengan lawan jenis. Bagaimanapun juga jaman sekarang ini banyak sekali godaan dan kesempatan, namun untuk umat mu’min harus tetap teguh tidak mengumbar nafsu syahwatnya dengan cara-cara yang kotor dan melanggar norma agama serta norma susila. Akan tetapi dengan hanya menyalurkan kepada istrinya yang sah dengan tidak melampaui batas yang ditentukan agama.

5.      Orang yang memelihara amanat dan janji, orang yang senantiasa tidak menyia-nyiakan amanat dan tidak akan mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadanya. Orang mu’min akan menyadari bahwa amanat yang diberikan kepadanya itu adalah orang lain yang mempercayainya dan ia menyanggupi untuk meneima amanat itu. Demikian juga dengan janji, bahwa orang mu’min akan senantiasa menepati janjnya. 

6.      Orang yang memelihara shalat, hal ini merupakan cirri utama dan sebagai bukti kekuatan iman orang mu’min.memelihara dalam artian menjaga waktu shalat, mengetahui ketentuan syarat dan rukun shalat serta mengerjakannya dengan khusyu’ dan ikhlas.

Shalat merupakan barometer dari keimanan seseorang. Tinggi dan rendahnya iman seseorang dapat dilihar dari berat atau ringannya dalam melaksanakan shalat. Banyak orang yang mengetakan bahwa shalat adalah pekerjaan yang berat, padahal sesungguhnya bukan lah shalat yang berat itu melainkan hati yang merasa keberatan untuk mengerkjakannya. Bahkan sebenarnya mengerjakan shalat itu sangat ringan bagi orang-orang yang takut kepada Allah Swt, karena orang yang takut kepada Allah Swt tentu akan bersedia menyerahkan jiwa raganya untuk memperoleh ridha Allah Swt.


Mungkin itu yang dapat saya sampaikan pada postingan ini. semoga dapat bermanfaat. Terus saksikan dan ikuti lanjutan berbagi pengetahuan dan pengalaman di Belajar, Bukan Main-Main dimanapun kawan berada. Akhirnya kepada Allah Swt lah semuanya akan kembali. Terima kasih ^_^

4 comments:

  1. bagus....cuma tulisannya diteliti lagi! bagian akhir2 ada salah penulisannya...
    untuk keterangannya/dalil yg bersangkutan ditambahkan juga akan menambah lengkap n jelasnya artikel ini

    BalasHapus
  2. baguus"""" cuma ada yg kurang

    BalasHapus
  3. selamat yah...lanjutkan siar islam melalui blog ini

    BalasHapus
  4. bagus artikelnya mas..... cocok untuk dibaca pagi hari untuk menambah keimanan kita....

    BalasHapus

Silahkan berikan Saran dan Kritiknya, untuk kemajuan blog dan kenyamanan bersama.