Kitab Memuat Hadits Shahih


Seperti yang telah kita ketahui bahwa para ulama telah menyusun sejumlah kitab yang khusus menyusun kitab-kitab shahih. Yang terkenal dari kitab-kitab ini dan yang paling terkenal adalah kitab shahih bukhari dan kitab shahih Muslim.

Sebenarnya ada banyak macam kitab shahih yakni seperti kitab Al Muwata Sahih Bukhari, Sahih Muslim, Sahih Ibnu Khuzaimah dan Sahih Ibnu Hibban.

Pada kesempatan ini hanya akan dibahas dan lebih mengenal mengenai Sahih Muslim saja, khususnya profil dari Imam Muslim. Hal ini dikarenakan orang Indonesia lebih mengenal dan lebih mempercayai kitab ini dan juga pengambilan hadisnya pun dari Kitab Shahih Muslim ini.

Kitab Shahih Muslim ini disusun oleh Imam Muslim bin Al Hajjaj Al Naisaburi. Ulama besar ini lahir di kota Naisabur pada 206 H dan wafat di kota yang sama pada tahun 261 H. Imam Muslim adalah seorang Imam agung dan disegani. Beliau sangat segan dan antusias terhadap sunnah dan memelihara sunnah itu.

Imam Muslim merupakan salah satu murid dari Imam Bukhari. Beliau sangat menyegani dan menghargai imam Bukhari. Bahkan dalam satu riwayat dinyatakan bahwa Imam Muslim pernah berkata, “Biarlah aku mencium kamimu, hai imam muhaddisin dan dokter yang memberantas berbagai penyakit hadis.”

Diriwayatkan bahwa para tokoh ilmu memujinya (memuji Imam Muslim). Abu Zurah dan Abu Hatim lebih mendahulukannya dibandingkan para imam lainnya. Bahkan gurunya, Muhammad bin abdul Wahab Al Farra berkata, “Muslim adalah seorang ulama dan wadah ilmu. Aku tidak mengetahuinya kecuali bahwa dia baik.”

Masalamah bin Qasim berkata, “Muslim adalah siqat, agung derajatnya dan salah seorang Imam.”

Al-Nawawi berkata, “Para ulama sepakat akan keagungannya, keimanannya, ketinggian martabatnya, kecerdasannya dan kepeloporannya di dalam dunia perhadisan.”

Dalam kitab Al Musnad Al Shahih dan disebutkan pula Al Jami’ Bahwa Al Shahih ini disusun dengan metode yang tidak dipakai oleh Bukhari dalam melakukan penyusunan kitab Shahihnya.

Perbedaan metode penyusunan kedua hadis ini yakni hadis shahih bukhari dan shahih muslim adalah bahwa ketika melakukan penyusunan Muslim tidak memiliki maksud untuk mengungkap secara jelas fiqh hadis, melainkan mengemukakan ilmu-ilmu yang bersanad, karena ia itu menetapkan dan meriwayatkan hadis di tempat yang paling sesuai dengan menyimpan dan menghimpun jalur-jalur dan sanad-sanadnya ditempat yang sesuai pula. 

Contohnya: Satu bab hadis yang membahas mengenai shalat maka sanad dan matannya akan berada pada satu bab itu. Berbeda dengan kitab bukhari yang memotong motong satu hadis di beberapa tempat dan pada setiap tempat ia sebutkan lagi sanad-sanadnya.   

Semoga artikel Kitab Memuat Hadis Shahih ini bermanfaat bagi anda dalam mengenal seorang sosok Imam agung yakni Imam Muslim.

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan Saran dan Kritiknya, untuk kemajuan blog dan kenyamanan bersama.