Teknologi Versus Alam

Teknologi Versus Alam

Sudah lama tidak membahas teknologi dalam Tsani-Oke, nah sekarang mungkin saatnya untuk berbagi pendapat dan pemikiran mengenai hal ini yakni Teknologi Versus Alam. Sebenarnya artikel ini ingin dibuat beberapa hari lalu, tapi terkendala oleh waktu untuk melakukan pengetikan. Semoga kawan tertarik dan mau berkomentar dan saling berbagi pendapat mengenai Teknologi dan Alam ini.

Teknologi berkembang dengan sangat cepat pada awal millinium ini, tentunya dapat kita lihat dari semakin modernnya peralatan yang digunakan manusia saat ini, mulai dari hal kecil yang multiguna seperti handphone  iphone, laptop dan sampai yang bentuknya besar seperti gedung-gedung bertingkat. 

Namun ternyata ada pesaing dalam perkembangan teknologi ini yaitu Alam. Ya, mungkin alam lah satu-satunya lawan untuk teknologi. Bagaimana tidak bahwa sampai kapanpun teknologi dan alam akan selalu saling bertolak belakang. 

Semakin berkembangnya teknologi maka semakin cepat juga kerusakan alam. Teknologi akan menimbulkan limbah dan banyak unsur lainnya yang dapat saja merusak alam dibagian tanah, air dan udara. Dan alam pun dapat menghancurkan teknologi yakni dengan bencana dan usia.

Mungkin kita dapat mengambil contoh dari tragedi Gempa dan Tsunami di Japan. Tragedi ini merupakan contoh dari Alam yang menghancurkan Teknologi. Telah kita ketahui bahwa Japan adalah salah satu negara maju yang menerapkan teknologi super canggih dalam setiap barang dan wilayahnya. Namun apakah teknologi itu mampu untuk meredam dan menghentikan alur gelombang gempa dan tsunami? Yang ada malah teknologi itu tidak berdaya.

Lalu apa bisa Teknologi mengalahkan Alam? ya mungkin aja bisa yakni terjadinya polusi dan menipisnya lapisan ozon bumi yak merupakan satu tanda bahwa alam itu kalah oleh polusi yang diberikan teknologi. Walaupun memang kedepannya Alam-Alam juga yang akan menang.

Yang menjadi pertanyaan selanjutnya yaitu, bagaimana hubungan antara alam dan teknologi ini? Apakah mungkin kedua hal ini dapat berjalan secara bersamaan tanpa menjadi persaingan? Bagaimana caranya? Nah, itulah yang harus segera diketahui solusinya. Agar Teknologi Versus Alam ini tidak terus berlanjut kedepannya.

Baca Artikel Terkait Pendapat: